Breaking

Infrastruktur Jokowi Dikritik, Erick Thohir: Ekonomi RI Ranking 3 G20

Banyak kalangan yang mengkritik bahwa pembangunan infrastruktur yang dibangun pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) tidak memberikan dampak besar bagi perekonomian.

Hal itu dikarenakan perekonomian Indonesia masih stagnan di level 5%. Bahkan, biaya logistik pun masih belum mengalami penurunan yang signifikan.



Namun, Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Erick Thohir mengatakan dampak dari pembangunan infrastruktur yang gencar dibangun sudah jelas terasa bagi perekonomian nasional.

"Pertumbuhan ekonomi kita salah satu yang paling cepat di G-20 kita ranking 3," kata Erick di acara Mengapa Harus Memilih di Jakarta, Sabtu (23/2/2019).

Erick menjelaskan, keputusan membangun infrastruktur selama empat tahun memang bukan keputusan yang mudah. Namun, jika tidak diputuskan maka tidak ada konektivitas antar daerah.

"Tantangan geografis, kita ada sekitar 17.000 pulau, ini tantangan pemerintah gimana koneksikan daerah ini untuk supaya pembangunan tidak hanya di Jawa," ujar dia.

Seperti pembangunan jalan tol, kata Erick, dampak yang paling signifikan adalah bisa memangkas waktu perjalanan dari Jakarta ke Surabaya. Selain itu, jalan tol juga mampu membersihkan praktik pungutan liar yang kerap terjadi di jalan-jalan nasional.

"Bayangkan bahwa dengan ada tolnya menekan korupsi, truk-truk yang lewat sana sini yang biasanya ada uang mohon maaf itu sekarang bebas," jelas dia.

Begitu juga dengan pembangunan infrastruktur pelabuhan dan bandara yang gencar dilakukan oleh pemerintahan kabinet kerja.

"Angka ini menggelitik tapi sulit dimengerti bahwa jalan yang sudah dibangun begitu banyak, bahkan ada isu jalan desa lebih bagus dari provinsi, dengan pembangunan jalan ekonomi yang impact full. Tapi ini yang terus menekan cost dan membuka lapangan kerja" ungkap dia.

No comments:

Powered by Blogger.