Breaking

Ribuan Ulama & Santri di Garut Kobarkan Dukungan Kepada Jokowi

Puluhan ribu massa Nahdlatul Ulama (NU) dan relawan pemenangan Jokowi–Ma’ruf Amin, dalam peringatan Hari lahir (Harlah) ke-93 NU dan Harlah ke-73 Muslimat NU di kabupaten Garut, Jawa Barat, menyatakan siap memenangkan kembali Jokowi untuk periode kedua jabatan Presiden.

Dibanding pelaksanaan deklarasi sebelumnya seluruh capres dan cawapres yang hadir di Garut, acara kali ini yang dipusatkan di Lapangan Merdeka Kerkop, tampak begitu meriah. Kemacetan pun terjadi di mana-mana, puluhan ribu massa NU tumpah menghijaukan lapangan untuk memberikan dukungan kepada Jokowi.

10

Mereka tak hentinya terus meneriakan yel-yel 'Jokowi Presidenku dan Ma’ruf Amin Wapresku'. Kondisi itu semakin menambah kemeriahan peringatan Harlah ke-93 NU dan Harlah ke-73 Muslimat NU di Kabupaten Garut.

Dalam acara Sabtu, 9 Februari 2019, selain memperingati Harlah NU dan Muslimat NU, dilangsungkan pula deklarasi dukungan terhadap pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin dari relawan Jokowi Garut (Jogar).

Ketua, Tim Relawan Jokowi Garut (Jogar) Yudi Lasminingrat mengatakan, sesuai dengan jumlah undangan yang disebar, tak kurang dari 48 ribu massa dari 42 kecamatan di Garut, menghadiri acara itu.

"Mungkin karena antusias dan besarnya dukungan masyarakat Garut bagi Pak Jokowi," kata dia.

Seperti halnya relawan pemenangan Jokowi-Maruf lainnya di lapangan, relawan Jogar memiliki strategi khusus untuk memenangkan pasangan nomor urut satu itu di tiap kecamatan di kabupaten Garut.

"Kita akan terus menggalang kekuatan sampai ke tingkat RT, termasuk melakukan deklarasi di setiap kecamatan," ujar dia.

Untuk menambah raihan suara, Jogar Garut ujar Yudi, siap merangkul dan menargetkan suara dari kaum buruh, komunitas, termasuk kaum mienial. "Mereka dibutuhkan untuk melakukan sosialisasi ke pemilih pemula di kabupaten Garut," kata dia.

Meskipun demikian, euforia deklarasi ini hanya sebatas dilakukan sebagai ajang silaturahmi untuk demokrasi, bukan ajang untuk saling menjelekkan salas satu pasangan capres dan cawapres, yang menjadi konsestan pilpres 17 April mendatang. "Karena bagaimana pun bagi saya NKRI adalah Harga Mati," ujarnya.

Sementara itu KH Abdul Mujib menambahkan, ada tiga alasan memilih pasangan Capres Jokowi-Maruf Amin. Pertama, Jokowi terbilang bersih tidak pernah korupsi, selama memimpin pemerintahan, mulai dari Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta, hingga Presiden saat ini.

"Di mana Pak Jokowi terlibat korupsi? Tidak ada, aman. Orangnya bersih," ujar dia di atas podium.

Kedua, cara Jokowi menghormati terhadap ulama dan menghormati umat Muslim tanah air sangat mulia. Hal itu dibuktikan dengan penetapan hari santri nasional, serta pilihannya pada Maruf Amin, sebagai pendampingnya.

"Tapi bagi kita semua, haram hukumnya menghina capres cawapres yang lainnya," ujar dia mengingatkan selurih massa yang hadir.

Ketiga, Presiden Jokowi adalah presiden pekerja dan mau membangun Indonesia. "Banyak sekali infrastruktur Indonesia yang dibangun di zaman Jokowi, semoga kita menjadi negara baldatun toyiban warobun gohofur," kata dia.

No comments:

Powered by Blogger.