Breaking

TKN Sebut yang Paham Orang Susah, Pemimpin yang Pernah Susah

Direktur Penggalangan Pemilih Muda TKN Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Bahlil Lahadalia mengklaim Jokowi merupakan capres yang memahami persoalan dan kesusahan anak muda di kampung. Sebab, Bahlil menyebut Jokowi pernah merasakan hidup susah dan tinggal di kampung saat masih muda.

Menurutnya, pengalaman hidup Jokowi membuahkan kebijakan besar untuk mendorong peningkatan kualitas dan kesejahteraan anak muda.

8

"Jangan pernah berpikir untuk anak-anak muda di kampung dan di desa itu mendapat perhatian dari pemimpinnya yang tidak pernah hidup dan besar di kampung," ujar Bahlil di Posko Cemara, Jakarta, Selasa (26/2).


"Yang bisa memahami orang kampung adalah pemimpin yang pernah di kampung. Yang memahami orang susah adalah pemimpin yang pernah susah," tambahnya.


Bahlil menuturkan calon pemimpin yang tidak pernah hidup susah dan tinggal di kampung seperti Jokowi, tidak mungkin akan memperhatikan kesulitan yang dialami oleh anak muda di kampung. Jika pun ada, ia menilai hal itu hanya merupakan sandiwara.

Sebab, ia berkata calon pemimpin yang sejak lahir sudah dalam gelimang harta tidak pernah merasakan kesusahan.

Bahlil tak secara spesifik menyebut siapa pemimpin yang dimaksud telah bergelimang harta. Ia meminta publik untuk menerjemahkan penjelasannya sebab hanya ada dua capres di Pilpres 2019.

"Ini ada dua pemimpin ya, ada pemimpin yang lahir menangis karena besok mau makan apa dan hidup susah. Dan ada pemimpin yang begitu lahir nangis, nangis waduh harta orang tua saya gimana saya habisin," ujarnya.

Lebih lanjut, Bahlil mengklaim Kartu Indonesia Pintar Kuliah yang diwacanakan Jokowi merupakan salah satu kebijakan yang muncul dari pengalaman hidup. Lewat kartu itu, ia mengklaim Jokowi tak ingin anak muda senasib dengannya kesulitan untuk berkuliah karena keterbatasan biaya.

"Beliau tidak ingin lagi melihat generasi-generasi muda hidup menderita seperti beliau, lahirlah itu (KIP Kuliah)," ujar Bahlil.

Terkait dengan hal itu, Bahlil mengajak rakyat untuk memilih Jokowi agar KIP Kuliah, serta Kartu Pra-Kerja dan Kartu Sembako bisa segera diterapkan. Ia pun meyakinkan ketiga kartu tersebut akan tepat sasaran dan tepat guna.

"Lebih banyak memilih Pak Jokowi, Pak Jokowi menang akan lebih cepat kartu itu keluar. Apalagi teman-teman yang mau tamat SMA sekarang ini masih mikir bagaimana biaya kuliah, saya kira pilih Pak Jokowi," ujarnya.

No comments:

Powered by Blogger.