Breaking

Jokowi Heran Pembagian Sertifikat Tanah Disebut Tak Bermanfaat

Calon Presiden Nomor Urut 01 Joko Widodo Calon Presiden Nomor Urut 01 Joko Widodo (Jokowi) merasa heran jika program pemerintah membagikan sertifikat lahan kepada masyarakat Indonesia dianggap tidak berguna dan tidak bermanfaat.

Hal itu diungkapkannya saat menghadiri acara deklarasi Alumni Jabar Ngahiji di Monumen Perjuangan, Bandung, Jawa Barat, Minggu (10/3/2019).



"Justru saya yang dituding-tuding, wong saya ini berikan konsesi, memberikan hutan sosial, membagikan sertifikat kepada rakyat kok katanya tidak berguna, tidak bermanfaat," kata Jokowi.

Capres petahana ini menjelaskan, pembagian sertifikat lahan serta hak konsesi lahan sudah berlangsung sejak dulu. Dengan program itu juga memberikan kepastian hukum hak atas tanah bagi masyarakat.

Selama empat tahun menjadi Kepala Negara, sudah ada sekitar 16 juta sertifikat yang diterbitkan, serta 2,6 juta hektar lahan perhutanan sosial yang dimanfaatkan masyarakat.

"Jadi perlu saya ingatkan sebetulnya yang namanya pemberian lahan itu tidak apa-apa, legal saja tidak ada masalah. Memberikan konsesi perusahaan itu juga legal-legal saja tidak ada masalah, tetapi lahan itu harus produktif, lahan itu harus memberikan manfaat kepada negara, lahan itu harus memberikan manfaat kepada rakyat," ujar Jokowi.

Sebelumnya, Capres Prabowo Subianto mengkritisi kebijakan capres Jokowi berkaitan dengan sektor agraria. Menurut Prabowo strategi Jokowi dengan membagi-bagi sertifikat tidak tepat.

"Mungkin bapak Jokowi dan pemerintahannya, menarik dan populer untuk dua generasi. Tetapi tanah tidak tambah dan bangsa Indonesia tambah terus," ujar Prabowo di panggung debat, Minggu (17/2/2019).

Prabowo mengatakan dalam tiap tahunnya, ada pertambahan penduduk kurang lebih 3,5 juta warga. "Jadi kalau bapak bagi-bagi sertifikat bagi 12 juta, 20 juta, pada saatnya nanti tidak akan lagi yang bisa untuk kita bagi. Bagaimana nanti masa depan anak-anak cucu kita," tutur Prabowo.

No comments:

Powered by Blogger.