Breaking

TKN ke BPN Prabowo: 'Rommy Effect' Tak Pengaruhi Elektabilitas Jokowi

TKN Jokowi-Ma'ruf Amin menegaskan penangkapan eks Ketum PPP Romahurmuziy (Rommy) tidak mempengaruhi elektabilitas jagoan mereka. TKN menyebut kasus Rommy tidak terkait urusan Pilpres 2019.

"Kasus Rommy tidak akan mempengaruhi elektabilitas paslon 01 Jokowi-Ma'ruf. Masyarakat mengetahui bahwa itu adalah tindakan perorangan dan sama sekali tidak terkait pilpres," kata Wakil Ketua TKN, Johnny G Plate kepada wartawan, Rabu (20/3/2019).



Johnny mengatakan partai Koalisi Indonesia Kerja (KIK) solid. Namun, menurut dia, memang ada sejumlah hal yang harus dibenahi PPP. Apa itu?

"Pengaruhnya lebih pada alat peraga dimana baliho, billboard maupun APK lainnya perlu diganti dengan potret tokoh PPP lainnya. Seperti Plt Ketum PPP atau tokoh senior seperti Kiai Maimun Zubair," sebutnya.

Dia kemudian menyinggung soal survei Litbang Kompas yang menyatakan Jokowi unggul tipis atas Prabowo dengan selisih 11,8 persen. Johnny optimistis Jokowi-Ma'ruf meraih kemenangan di Pilpres 2019.

"Kami meyakini dan kerja keras untuk mencapai kemenangan di atas 60%. Kemenangan pilpres kali ini akan jauh lebih besar dibandingkan dengan pilpres 2014, di mana Jokowi-JK 53,15 persen dan Prabowo-Hatta 46,85 persen. Walaupun saat itu survei juga tidak berbeda jauh, yaitu Jokowi-JK 42,3 persen, Prabowo-Hatta 35,3 persen dan undivided voters 22,4 persen," kata Johnny.

Sebelumnya, BPN Prabowo-Sandiaga menilai jagoan mereka bisa menang Pilpres 2019 jika memperhitungkan 'Rommy Effect'. Hal ini menyusul survei Litbang Kompas yang memperlihatkan selisih elektabilitas Jokowi dan Prabowo di Pilpres 2019 makin tipis dilakukan sebelum eks Ketum PPP Romahurmuziy (Rommy) ditangkap KPK.

No comments:

Powered by Blogger.